Latest Event Updates
Kembali Ukir Prestasi, Siswa UPT SMPN 14 GRESIK Harumkan Nama Kota Gresik di Tingkat Provinsi
BANYUWANGI, SPENPATAS NEWS – Siswa UPT SMP Negeri 14 Gresik mampu mengharumkan nama sekolah dan Kabupaten Gresik di ajang Kejuaraan Atletik tingkat Jawa Timur, pada ajang tesebut Muhammad Zufar Al Faruq, Siswa Kelas 9H mampu meraih 2 trophy sekaligus.
Kejuaraan yang dihelat di Kabupaten Banyuwangi pada Hari Sabtu – Minggu, 19 – 20 Maret 2022 diikuti oleh peserta perwakilan dari berbagai Kota dan Kabupaten di Provinsi Jawa Timur.
Zufar, begitu biasa dipanggil, mampu menyisihkan lawan-lawannya dan meraih juara 3 kategori Lempar Cakram, dan Juara 4 kategori Lempar Lembing, tidak hanya itu ia juga mampu memecahkan rekor pribadinya.
Atlit Pengkab PASI Gresik tersebut merasa senang dan bangga bisa membawa nama sekolah dan Kota kelahiran di tingkat Jawa Timur, prestasi tersebut ia dedikasikan untuk kedua orang tua.
“Saya sangat senang dengan prestasi ini dan saya dedikasikan kepada kedua orang tua yang selama ini memberikan support kepada saya,” ungkapnya.
Kepala UPT SMP Negeri 14 Gresik, Drs. Sunarto memberikan apresiasi terhadap keberhasilan Muhammad Zufar Al Faruq yang berhasil meraih Juara dan mengharumkan nama sekolah.
“Alhamdulillah. Semoga menjadi motivasi bagi anak-anak kita yang lain serta diikuti prestasi-prestasi membanggakan berikutnya,” tuturnya penuh motivasi.
Bapak Zainuri, S.Pd. selaku Guru Penjasorkes pada kesempatan lain juga mengucapkan selamat dan sukses atas prestasi yang diraih. “Alhamdulillah, saya merasa bangga mempunyai anak didik seperti Zufar, ia giat dan tak kenal lelah, selamat buat mas faruq, istimewa, luar biasa,” pungkasnya. (*salam)
PENJELASAN ILMIAH : JANGAN TIUP MAKANAN YANG PANAS
Jangan Tiup Makanan Panas, Ini Penjelasan Ilmiahnya!
PRA SK TPP GRESIK PER 12 MEI 2014
PRA SK TPP KABUPATEN GRESIK PER TANGGAL 12 MEI 2014
LIHAT DI BAWAH
KANGEN WORDPRESS
Udah lama saya tidak berkunjung ke website ini, rasanya kangen sekali tulis-tulis di blog ini, tp bingung mulai dari mana?
SELINGKUH SEAKAN SUDAH BIASA
Perselingkuhan seolah menjadi trend akhir-akhir ini, kalau dulu selingkuh hanya dilakukan oleh orang-orang kota, para artis dan orang-orang berduit saja, tapi sekarang banyak berita kasus perselingkuhan oleh orang-orang desa, dan yang paling membuat kepala kita geleng-geleng adalah perselingkuhan guru dengan murid di sekolah, guru ngaji dengan santrinya, antar tetangga dan lain-lain macamnya.
Seolah sudah tak takut lagi dengan dosa dan lumrah di telinga masyarakat zaman sekarang, sehingga semakin hari semakin banyak orang berselingkuh tanpa berfikir panjang tentang masa depan anak-anaknya dan keluarga.
Apakah memang zamannya yang sudah tua ataukah ada pergeseran nilai-nilai budaya? Tentu itu menjadi pertanyaan setiap orang yang mau berfikir tentang hal itu.
Indonesia memang bukan Negara berdasarkan agama yang mengatur tentang perselingkuhan dan hal-hal yang tidak baik dimata masyarakat tetapi kita yakin semua agama apapun tidak membenarkan perbuatan tersebut. Oleh karena itu mungkin akan lebih baik pemerintah mengatur itu semua karena orang akan lebih takut dengan hukum Negara daripada hukum agama.
Banyaknya bencana yang terjadi di Negara ini memang semata-mata bukan karena perbuatan asusila sebagian warga Negara, akan tetapi bukankah kita punya tuhan yang telah berjanji dan mengancam yang tertulis di dalam kitab-kitabnya. Kita selalu berfikir bahwa bencana adalah kejadian alam biasa yang bisa diterangkan secara ilmiah sehingga kita tidak pernah takut akan ancaman-ancaman tuhan. Berbeda dengan masyarakat zaman dulu yang selalu mengaitkan
bencana dengan hal-hal yang menyimpang dengan adat dan nilai-nilai kebaikan, sehingga mereka berfikir bagaimana hal tersebut (perbuatan menyimpang) tidak terulang lagi. Karena itu tidak ada salahnya kita meniru orang-orang terdahulu dengan tidak menyimpang dari norma-norma agama.
HALAL BIHALAL
Halal bil halal dalam bahasa BENJENG yaitu Unjung-unjung alias mengunjungi teman, tetanga, sahabat karib dan yang paling penting orang tua adalah suatu tradisi yang sangat baik dan perlu di jaga kelestariannya, kebiasaan tersebut biasanya bersamaan dengan datangnya hari raya idul fitri (riyoyoan). begitu istimewahnya sampai-sampai sebagian tetangga saya harus jauh-jauh pulang dari negeri sebrang hanya untuk unjung-unjung. padahal tidak mudah pulang diwaktu menjelang lebaran, kita harus berdesak-desakan bahkan ada yang pingsan.
Mungkin hanya di Indonesia umumnya khususnya di Benjeng tradisi tersebut ada, karena di Arab Saudi sendiri yang konon pusat Ajaran Islam berkembang tidak ada tradisi unjung-unjung seperti ini
Inti dari tradisi unjung-unjung ini adalah meminta maaf kepada yang dikunjungi atas semua kesalahan baik yang disengaja atau tidak disengaja
Tapi mengapa meminta maaf harus menunggu lebaran tiba yaa ?…, alangkah baiknya ketika salah seketika itu kita minta maaf. cz kalo menunggu lebaran apa kita masih bisa menjumpai lebaran ? wallahua’lam
Mohon ma’af lahir dan batin
Sartonobrunki
PARTAI PUPUK NASIONAL DAN PARTAI PETANI INDONESIA
Lama-lama gak sabar juga awak jadi petani kecil, putus asa… putus asa…. maunya semua keluarga besar petani se indonesia saya ajak untuk mogok tanam padi pada tahun depan biar orang-orang indonesia semua gak makan sekalian, biar orang-orang kaya ikut kelaparan, biar juga para pejabat bangsat, omong kosong, banyak janji tanpa bukti meringik-ringik minta makan.
Apa itu partai-partai yang menamakan rakyat, membantu wong cilik, meningkatkan kesejahteraan… Aaaaaaaaah basi itu. Dulu sebelum dapat kedudukan berteriak seolah menantang penguasa agar berpihak pada orang kecil, kini setelah ikut nimbrung dapat kursi empuk, gaji melimpah, wanita mengelilinginya, Eeeeeeh… Luupa… siap dia dulu
Itu juga partai-partai banyak omong tapi tak pernah ada kerja, tindakan jelas untuk mengatasi masalah-masalahnya rakyat kecil ( NATO / No Action Talk Only ). Tak doakan lo semua kualat.
Ayo saya tantang lo semua yang katanya orang pintar. Dirikan partai yang berpihak pada petani, partai yang benar-benar perhatikan kelangkaan pupuk and subsidi bibit sembarang ndingah (bibit tanaman jagung padi dll) itu.
Pokoknya kalo ada partai yang namanya PARTAI PUPUK NASIONAL atau PARTAI PETANI INDONESIA pasti awak coblos. Ayooo… tak tunggu Dull partaine…
BINGKISAN REJEKI
Belum lama ini, seorang teman memberi saya seekor anjing kecil bernam Lele, anjing ini berwarna putih, lagi luar biasa dalam hal kebersihan, selamanya tak sembarang buang hajat dalam rumah, bila mendesak sekali, ia bisa terlebih dulu menjerit “Wang-wang”, lalu menuju ketalam yang telah saya sediakan membuang hajat, dengan ini menghindari banyak kerepotan. hari senin pagi, saya membawa Lele pergi ke Bank, baru selesai mengambil uang dalam ruang kerja Bank itu, tiba-tiba Lele mendesak saya dengan suaranya “Wang-wang”. Saya tahu ia lagi-lagi mau buang hajat. Di sini tak ada talam seperti dirumah, langsung saja saya ambil koran dan lele pun buang hajat di koran yang saya sediakan, lalu saya bungkus. ketika akan saya buang ke tempat sampah eh tiba-tiba ada pengendara motor berboncengan dengan cepat menyambar bungkusan tadi. aku tertegun dan orang-orang disekitar berteriak dan berkata kasian orang itu baru saja mengambil uang di bank langsung disambar JAMBRET. …..
TERTAWA KECIL AKU DAN BERKATA DALAM HATI ….. MAKAN TU BINGKISAN REZEKI
Anak Muda Yang Bersemangat
Oleh: A. Mustofa Bisri
Semangat beribadah anak muda itu memang luar biasa. Baginya, tak ada hari tanpa puasa dan tak ada malam tanpa qiyaamullail. Siang puasa, malamnya membaca al-Quran.
Mendengar perihal anak muda-yang tidak lain adalah sahabat Nabi Abdullah Ibnu Amr itu-Nabi Muhammad SAW pun bersabda, menanyainya: “Aku dengar kau selalu puasa di siang hari dan membaca al-Quran sepanjang malam, benar?”
“Benar, wahai Rasulullah, dan aku melakukan itu semata-mata menginginkan kebaikan.”
“Sesungguhnya cukup bagimu berpuasa 3 hari setiap bulan.”
“Ya Rasulallah, saya kuat berpuasa yang lebih afdol dari itu.”
“Isterimu punya hak yang wajib kamu penuhi, tamumu punya hak yang wajib kamu penuhi, dan jasmanimu juga punya hak yang wajib kamu penuhi. Maka puasa saja seperti puasanya Nabi Daud. Beliau itu orang yang paling kuat ibadahnya.”
“Ya Rasulallah, bagaimana itu puasa Nabi Daud?”
“Sehari berpuasa, sehari tidak. Dan bacalah al-Quran setiap bulan.”
“Ya Rasulallah, saya kuat melakukan yang lebih afdol daripada itu.”
“Kalau begitu, baca setiap 20 hari.”
“Ya Rasulallah, saya kuat melakukan yang lebih afdol daripada itu.”
“Ya baca setiap 10 hari.”
“Ya Rasulallah, saya kuat melakukan yang lebih afdol dari itu.”
“Oke, bacalah setiap 7 hari. Dan jangan lebih dari itu. Isterimu punya hak yang wajib kamu penuhi, tamumu punya hak yang wajib kamu penuhi, dan jasmanimu juga punya hak yang wajib kamu penuhi.”
Ketika Abdullah Ibnu Amr sudah tua, dengan nada agak menyesal, berkat,“Ah, seandainya dulu aku menerima kemurahan Rasulullah SAW…”
Dalam suasana maraknya anak-anak muda bersemangat dalam beragama dan beribadah akhir-akhir ini, makna apa yang dapat kita ambil dari kisah dari Hadits sahih riwayat Imam Bukhari di atas?
Pertama-tama, kondisi itu perlu kita syukuri. Sebagai bentuk syukur kita, kita perlu menjaga semangat itu agar tetap menjadi faktor positif terutama dalam kehidupan keberagamaan kita. Beragama dan beribadah itu mudah. Yang sulit adalah terus beragama dan beribadah sesuai tuntunan yang diberikan oleh Sang Pembawa agama itu sendiri, dalam hal ini adalah Rasulullah SAW.
Kisah nyata yang diceritakan sendiri oleh pelakunya, sayyidina Abdullah Ibnu Amr melalui antara lain riwayat Imam Bukhari di atas, memberikan gambaran yang menarik tentang “tawar-menawar” antara semangat keberagamaan yang menggebu dari anak muda dan kearifan Sang Pembawa agama. Semangat anak muda yang merasa memiliki kekuatan riil untuk melakukan amal kebaikan seoptimal mungkin, berhadapan dengan kearifan Sang Nabi yang tidak hanya melihat kebaikan amal semata, tapi juga terutama kelangsungan amaliah baik itu sendiri.
Orang arif mengatakan “Laa khaira fii khairin laa yaduumu bal syarrun laa yaduumu khairun min khairin laa yaduumu” yang artinya Tidak ada baiknya kebaikan yang tidak berlangsung terus, malahan keburukan yang tidak berlangsung terus, lebih baik daripada kebaikan yang tidak berlangsung terus. Ucapan sahabat Nabi, Abdullah Ibnu Amr, di masa tuanya boleh jadi merupakan semacam “penyesalan” mengapa tidak mengikuti bimbingan Nabinya yang menawarkan sesuatu yang lebih ringan tampaknya, tapi dapat dilaksanakan dalam segala umur dengan semangat dan gairah yang sama.
Kisah sahabat Abdullah Ibnu Amr di atas hanya sebagian dari tuntunan Rasulullah SAW dalam hal bersikap tawassuth, tidak berlebihan, dan hikmahnya. Masih banyak Hadits yang menganjurkan kita untuk bersikap sedang-sedang atau sederhana, tidak berlebih-lebihan dalam segala hal.
Kenyataan juga membuktikan bahwa keberlebih-lebihan hampir selalu menimbulkan masalah. Berlebih-lebihan mencintai maupun membenci, misalnya, sama-sama berakibat buruk. Berlebih-lebihan dalam mencintai dunia menimbulkan malapetaka. Berlebih-lebihan menilai kehebatan diri sendiri juga terbukti merusak diri sendiri dan lingkungan. Orang yang berlebih-lebihan dalam segala hal, pasti tidak bisa berlaku adil dan istiqamah.
Biasanya, ketika sedang bersemangat, kita memang sering lupa akan keburukan sikap berlebih-lebihan itu. Sementara, sudah merupakan kewajaran bahwa kaum muda memiliki semangat yang berkobar-kobar. Ini merupakan hal yang positif. Apalagi, semangat itu merupakan semangat beragama. Yang perlu dijaga ialah bagaimana semangat itu tidak seperti ungkapan, “panas-panas tai ayam” dan tidak menjerumuskan kepada sikap berlebih-lebihan. Untuk itu, semangat beragama mesti diikuti dengan semangat terus memperdalam pengetahuan tentang agama.
Kalau tidak-kalau semangat beragama jauh lebih besar daripada pemahaman tentang agama-justru malah bisa menimbulkan masalah seperti yang sering terjadi di sekitar kita dewasa ini.